Tahun-tahun terakhir ini, dunia sastra Indonesia geger
dengan datangnya dua isu “perempuan” dan seks. Isu perempuan dan seks
dalam arti pengarang perempuan yang semakain menjamur, maupun isu
tentang seks sebagai tema karya sastra yang sedang ngetren sekarang
ini. Meskipun tergolong muda tidak sedikit dari mereka (pengarang
perempuan) mendapatkan penghargaan sastra dari pengamat dan kritikus
sastra dan Klaim-klaim sebagai pendobrak tabu dan lain sebagainya.
Katrin Bandel dalam buku kumpulan esei-eseinya yang berjudul Sastra, Perempuan, Seks mencoba
merespon klaim-klaim yang selama ini yang cenderung memuja-muja
pengarang perempuan, sebagai penulis hebat, baru atau sebagai
“sastrawangi” dan lain sebagainya. Benarkah karya mereka demikian hebat
sehingga pantas dihebohkan seperti itu?